
Bagi sebagian orang, Kampung Cungkeng adalah wilayah yang kumuh dan berbau agak tak sedap. Tak banyak yang mau bepergian kemari, bahkan mungkin tidak tahu di seberangnya yang hanya berjarak tidak lebih dari selemparan batu, terdapat Pulau Pasaran sentra pembuatan ikan asin propinsi Lampung.
Kampung ini terletak di Kelurahan Kota Karang, kecamatan Teluk Betung Barat, kota Bandar Lampung. Penduduk kampung Cungkeng mayoritas berasal dari Bugis dan bermatapencaharian nelayan, pedagang ikan, pemilik kios, dan lain lain.
Dengan segala kesederhanaannya Kampung ini tetap saja menarik perhatian saya utuk didatangi dan dilihat-lihat. Duduk-duduk di dermaga penyeberangan yang menuju Pulau Pasaran, naik perahu kayu ke sebuah bagan yang sedang diperbaiki dan memperhatikan anak-anak yang bermain di sekitar.
Berangkat dari rumah selesai sholat Ashar dan kembali sebelum adzan Magrib. Membawa gear foto secukupnya supaya tidak terlalu risih saat membidik. Be fast – be smart – be polite.
Was-was dan tidak nyaman, itu yang saya rasa waktu sampai di kampung Cungkeng. Tetapi selang beberapa menit setelah mengeluarkan kamera, perasaan itupun hilang, dengan sedikit senyum yang tulus saat bertegur sapa dengan beberapa pemuda dan anak-anak perempuan yang lewat.
Hhhmmm… Dibalik kederhanaannya kampung Cungkeng tetap saja memiliki warna-warni keindahan yang bisa kita nikmati, dengan atau tanpa kamera.
lebih lengkap lagi dong foto-foto anak-anak nelayan cungkeng, sekaligus poal pendidikan informalnya. pola pergaulannya, pola pendidikan orang tua ke anaknya…….lebih mantap kan kalau lengkap.
Ya benar, lebih mantab kalau lengkap.
Ini baru kunjungan saya yang ketiga kemari. Sepertinya bakal lebih sering kemari nih.
Mudah2an bisa lengkap, tapi bakal dalam waktu agak lama.
Trims kunjungannya.
Salam. kemari nih.
Mudah2an bisa lengkap, tapi bakal dalam waktu agak lama.
Trims kunjungannya.
Salam.
jadi kangen ama cungkeng, sy bugis kelahiran cungkeng,tpi skarang uda dikalimantan!
Wah, kalau balik ke Lampung kabar-kabari ya 🙂