Berpacu Dalam Hijau di Teluk Kiluan

hutan dan sungai
Foto hutan dan sungai yang saya ambil waktu bertugas di Aceh.

Hutan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia, dan menjadi genting saat kita tidak berusaha melestarikannya. Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, kita semakin bergantung akan kelestarian hutan. Pembangunan pemukiman, alat transportasi, kegiatan belajar mengajar, dan lain-lain, semua membutuhkan kayu yang berasal dari hutan selain dari habitat keanekaragaman hayati, sumber makanan dan obat-obatan, dan air bersih. Yang terpenting adalah hutan merupakan penyeimbang dari iklim global.

Hal-hal tersebut di atas yang saya catat dari kegiatan kemah gembira di Kiluan, Kecamatan Kelumbayan, Kab. Tanggamus, Lampung, 29 dan 30 Oktober 2011.

Diundang oleh beberapa kawan dari Yayasan Ekowisata Cikal untuk menghadiri kemah gembira (fun camp) di kawasan ekowisata Teluk Kiluan, tidak saya sia-siakan begitu saja. Berkendaraan dengan motor menempuh 160 km dan beberapa kali diguyur hujan bukan masalah berarti.

Acara Tahun Kehutanan Internasional 2011 yang dideklarasikan PBB ini dihadiri oleh pak  Hubertus Samangun, focal point dari United Nation Forum on Forest (UNFF) dengan mengibarkan tema “Hutan untuk kemakmuran masyarakat”.

“Hutan untuk Kemakmuran Masyarakat” yang dimaksud adalah menekankan bahwa hutan tidak hanya penting untuk mata pencaharian individu, tetapi juga sangat penting untuk pekerjaan kolaboratif yang perlu dilakukan dalam rangka untuk membuat kemajuan yang berkelanjutan di bidang kehutanan. (sumber: http://telukkiluan.org/iyf_prologue.html).

Beberapa acara yang dilaksanakan adalah penanaman bibit bakau di pantai sekitar teluk Kiluan, pemutaran film kehutanan, trekking ke gunung Tanggang dan penanaman bibit bakau di sepanjang jalur ke air terjun Tanggang. Para peserta berasal dari beberapa sekolah di Bandar Lampung dan Kelumbayan serta Pramuka.

2 hari yang melelahkan, tetapi rasa memiliki dan semangat menjaga hutan sudah tertanam di benak para panitia dan peserta. Kedepannya, tidaklah sulit untuk menggabungkan kegiatan-kegiatan pariwisata di Teluk Kiluan seperti menanam bakau di pesisir pantai selain melihat lumba-lumbanya.

kiluan 0
Bapak Hubertus Samangun, Focal Point United Nation Forum on Forest, menerima sesembahan dalam upacara pembukaan Tahun Internasional Hutan 2011 di Kiluan
Kiluan 1
Berpose sejenak sebelum menanam bibit bakau.
kiluan 2
Kakak panitia membagikan bibit bakau kepada peserta.
kiluan 4
Keceriaan peserta saat menanam bibit bakau.
kiluan 8
Kakak dari Komunitas Reggea Lampung ikut menanam bakau.
kiluan 5
Kak Dodo fasilitator dari yayasan ekowisata Cikal yang selalu menemani peserta dengan semangatnya.
kiluan 6
Pak Saiman, nelayan teluk Kiluan pencetus ide penanaman bibit bakau di pantai Kiluan.
kiluan 9
Pemutaran film tentang hutan di malam hari yang dilanjutkan dengan tanya jawab.

12 thoughts on “Berpacu Dalam Hijau di Teluk Kiluan

  1. wow…………….
    aq suka alamnya terlebih kegiatannya, aq banget nih Yop…………
    kita semua harus aware, boleh dong aq ikutan sumbang photo kegiatannya 🙂

  2. Wow paman sya ada di website.. kereenn makasih ya mas sudah membuat kampung saya teluk kiluan menjadi hidup.. semoga teluk kiluan semakin kedepan semakin maju😉

Leave a reply to Yopie Pangkey Cancel reply